Monday, October 03, 2005

Gunung Cakrabuana

Dulunya, gunung itu hanya dikenal sebagai Gunung Cangak. Namun demikian, sudah sejak dulu gunung ini suka dipakai tempat tinggal orang-orang berilmu, baik ilmu kewiraan mau pun ilmu kebatinan termasuk agama. Karuhun (nenek-moyang) orang Sunda menganggap Gunung Cangak sebagai tempat keramat sebab di sana orang mendalami agama karuhun. Di wilayah Teja (Lemahputih) ada bekas tempat persemayaman tokoh amat terkenal dengan julukan Ki Jago. Di lereng timur ada Candi Batulawang, bekas para akhli agama Hindu bersemayam. Semakin ke atas, juga didapat petilasan bernama Batucakra.

Batucakra ini punya riwayatnya. Dulu Kangjeng Walangsungsang, putra Sang Prabu Siliwangi dari Pajajaran, mengembara mencari ilmu kehidupan. Beliau pun tiba pula di wilayah Gunung Cangak. Di sana lama mempelajari ilmu agama (Islam). Dan karena pernah tersesat di sana, maka beliau membuat peta dengan goresan-goresan kuat di atas batu. Orang mengatakan kalau Sang Walangsungsang ketika itu membuat goresan-goresan menyerupai cakra. Maka sejak saat itu, Walangsungsang dijuluki Cakrabuana bahkan gunung itu pun dikenal sebagai Gunung Cakrabuana hingga kini.

Kangjeng Cakrabuana adalah pendiri Karatuan Carbon (1445 Masehi) dan bergelar pangeran.

"Kemelut di Cakrabuana"

0 Comments:

Post a Comment

<< Home